Anyaman polos adalah
anyaman yang paling sederhana, paling tua dan paling banyak dipakai .Mempunyai
raport yang paling kecil dari semua jenis anyaman. Bekerjanya atau kombinasi
pakan dan benang lusi paling sederhana, yaitu : 1-naik dan 1-turun. Ulangan
raport: kearah horizontal (lebar kain) atau kearah pakan, diulangi sesudah 2
helai pakan, sedangkan kearah vertikal (panjang kain) atau kearah lusi diulangi
sesudah 2 helai lusi.Jumlah silangan paling banyak diantara jenis anyaman yang
lain
Jika faktor–faktor
yang lain sama, maka anyaman polos mengakibatkan kain menjadi: paling kuat
diantara anyaman yang lain dan letak benang lebih teguh atau tak mudah berubah
tempat. Anyaman polos paling sering dikombinasikan dengan faktor – faktor
konstruksi kain yang lain dari pada jenis anyaman lainnya.
Tetal lusi dan tetal
pakan pada anyaman polos mempunyai perpencaran (range) yang lebih besar daripada dalam anyaman yang lain ( 10
hl/"-200 hl/" ). Demikianpun perpencaran berat kain adalah lebih
besar daripada dalam anyaman lain (0,25 oz/yds2 --- 52 oz/yds2).
Anyaman polos lebih sesuai / mampu untuk diberi rupa (appereance) yang lain dengan jalan mengadakan ubahan – ubahan
desain, baik struktural desain maupun surface desain dibandingkan dengan
anyaman lainnya.
Pada umumnya kain
dengan anyaman polos penutupan kainnya (fabric
cover) berkisar pada 25% - 75% Anyaman polos dapat dipakai untuk kain yang
jarang dan tipis (open construction or
sheer texture) dengan hasil yang memuaskan daripada menggunakan anyaman
yang lain. Banyak gun yang digunakan minimum 2 gun, tetapi untuk tetal lusi
yang tinggi digunakan 4 gun atau lebih. Anyaman polos banyak dipakai untuk kain
dengan konstruksi medium dengan fabric cover
51% - 75%. Penutupan lusi dan pakan berkisar 31% - 50%. Jenis kain ini misalnya: kain yang
diprint (print cloth) sheetings dll.
Anyaman polos untuk kain padat ( close
construction ) , biasanya menggunakan benang pakan yang lebih besar
daripada benang lusi.