Dekomposisi kain ialah Suatu cara
menganalisis kain contoh, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh
data-data yang dapat dipakai untuk membuat kembali kain yang sesuai dengan
contoh tersebut Proses praktik dekomposisi yang telah dilakukan untuk pengujian
komposisi pada kain contoh tetal , berat panjang , nomor benang , jenis anyaman
dan lain lain.
Dekomposisi kain ditunjukan agar bisa membuat kain dengan ukuran ataupun berat
yang sama dengan kain contoh, dan memiliki bebrapa tujuan
- Tujuan dekomposisi kain
·
Tujuan Ekonomis
Untuk
menghitung biaya atau harga pokok pembuatan kain yang seperti kain contoh.
·
Tujuan Pengawasan
Mutu
Untuk
dipakai sebagai alat guna menentukan mutu kain jadi maupun untuk pengawasan mutu kain yang sedang dibuat
berkenaan dengan suatu kontrak (pesanan).
·
Tujuan Teknis
Untuk memperoleh data-data guna pembuatan kembali
(meniru dengan tepat) kain yang sesuai dengan contoh. Bahkan bila perlu membuat
kain yang lebih baik daripada kain contoh.
1 langkah
langkah dekomposisi
- Menentukan arah lusi dan pakan & Menentukan tetal lusi dan pakan
·
Dengan menggunakan
lope / alat pembesar
Ø Ratakan kain tanpa tegangan pada meja pemeriksa
Ø Dengan kaca pembesar (lope) dibantu dengan jarum,
hitung jumlah lusi atau pakan setiap 1 inch
Ø Pengujian dilakukan paling sedikit di 5 (lima)
tempat yang berbeda secara merata
Ø Hitung rata-rata tetal lusi dan tetal pakan
v Dengan Cara Urai atau Cara Tiras
· Gunting kain dengan ukuran 1 inch x 1 inch tepat
lurus benang
· Keluarkan atau tiras benang lusi dan benang pakan
kemudian kelompokkan.
· Hitung jumlah masing-masing benang lusi dan benang
pakan.
· Ulangi langkah diatas paling sedikit lima kali pada
tempat yang berbeda.
· Hitung rata-rata tetal lusi dan tetal pakan.
- Menentukan berat kain
· Potong kain dengan ukuran (20 x 20) cm atau
sekurang-kurangnya (10 x 10) cm.
· Letakkan kain diatas meja datar dan ratakan dengan
tangan, kain tidak boleh mengalami tegangan.
· Beri tanda garis dengan pensil pada kain yang
berukuran (20 x 20) cm atau (10 x 10) cm. Usahakan letak garis searah dengan
lusi dan pakan.
· Gunting, kain diluar garis dengan jarak 1 cm diluar
ukuran (20 x 20) cm atau (10 x 10) cm.
· Keluarkan benang lusi atau pakan bagian pinggir
dengan hati-hati, dan kemudian gunting sisa-sisa benang yang keluar dari kain
agar didapat kain yang berukuran (20 x 20) cm atau (10 x 10) cm.
- Menentukan mengkeret benang
·
Potong contoh uji
dengan ukuran (10 x 10) cm sejajar dengan benang lusi dan benang pakan.
·
Ambil 10 helai lusi
atau pakan masing-masing 5 helai dari kedua sisinya.
·
Ukur panjang
masing-masing benang lusi dan pakan dengan tegangan benang tidak terlalu tegang
atau kendor.
·
Hitung panjang
rata-ratanya .
- Menentukan nomer benang
· Potong contoh uji dengan ukuran (10 x 10) cm sejajar
dengan benang lusi dan benang pakan.
· Ambil 10 helai lusi atau pakan masing-masing 5 helai
dari kedua sisinya.
· Ukur panjang benang lusi dengan tegangan benang
tidak terlalu tegang atau kendor, kemudian jumlahkan.
· Ukur panjang benang pakan dengan tegangan benang
tidak terlalu tegang atau kendor, kemudian jumlahkan.
· Timbang masing-masing 10 helai lusi dan 10 helai
pakan.
- Menentukan nomor sisir benang
Tetal lusi dalam sisir = 100 -
….. X …… hl/” = …. Hl/”
100
Nomor sisir = … hl/” x 2 = ……
cucukan
- Menentukan kebutuhan benang
Kebutuhan
lusi
Kebutuhan
pakan
Kebutuhan
kain
14 Alat
– alat yang digunakan
1. Lope
2. Jarum
3. Mistar dan 1 set segitiga
4. Gunting
5. Timbangan