Kamis, 18 Februari 2016

Unknown

Dekomposisi kain


Dekomposisi kain ialah Suatu cara menganalisis kain contoh, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh data-data yang dapat dipakai untuk membuat kembali kain yang sesuai dengan contoh tersebut Proses praktik dekomposisi yang telah dilakukan untuk pengujian komposisi pada kain contoh tetal , berat panjang , nomor benang , jenis anyaman dan lain lain.
Dekomposisi kain ditunjukan agar bisa membuat kain dengan ukuran ataupun berat yang sama dengan kain contoh, dan memiliki bebrapa tujuan
  1.  Tujuan dekomposisi kain

·            Tujuan Ekonomis
Untuk menghitung biaya atau harga pokok pembuatan kain yang seperti kain contoh.
·            Tujuan Pengawasan Mutu
Untuk dipakai sebagai alat guna menentukan mutu kain jadi maupun untuk  pengawasan mutu kain yang sedang dibuat berkenaan dengan suatu kontrak (pesanan).
·            Tujuan Teknis
Untuk memperoleh data-data guna pembuatan kembali (meniru dengan tepat) kain yang sesuai dengan contoh. Bahkan bila perlu membuat kain yang lebih baik daripada kain contoh.

1      langkah langkah dekomposisi
                      
  1.                          Menentukan arah lusi dan pakan & Menentukan tetal lusi dan pakan

·   Dengan menggunakan lope / alat pembesar
Ø  Ratakan kain tanpa tegangan pada meja pemeriksa
Ø  Dengan kaca pembesar (lope) dibantu dengan jarum, hitung jumlah lusi atau pakan setiap 1 inch
Ø  Pengujian dilakukan paling sedikit di 5 (lima) tempat yang berbeda secara merata
Ø  Hitung rata-rata tetal lusi dan tetal pakan
v  Dengan Cara Urai atau Cara Tiras
·      Gunting kain dengan ukuran 1 inch x 1 inch tepat lurus benang
·      Keluarkan atau tiras benang lusi dan benang pakan kemudian kelompokkan.
·      Hitung jumlah masing-masing benang lusi dan benang pakan.
·      Ulangi langkah diatas paling sedikit lima kali pada tempat yang berbeda.
·      Hitung rata-rata tetal lusi dan tetal pakan.

  1.                      Menentukan berat kain

·   Potong kain dengan ukuran (20 x 20) cm atau sekurang-kurangnya (10 x 10) cm.
·   Letakkan kain diatas meja datar dan ratakan dengan tangan, kain tidak boleh mengalami tegangan.
·   Beri tanda garis dengan pensil pada kain yang berukuran (20 x 20) cm atau (10 x 10) cm. Usahakan letak garis searah dengan lusi dan pakan.
·   Gunting, kain diluar garis dengan jarak 1 cm diluar ukuran (20 x 20) cm atau (10 x 10) cm.
·   Keluarkan benang lusi atau pakan bagian pinggir dengan hati-hati, dan kemudian gunting sisa-sisa benang yang keluar dari kain agar didapat kain yang berukuran (20 x 20) cm atau (10 x 10) cm.


  1.            Menentukan mengkeret benang

·   Potong contoh uji dengan ukuran (10 x 10) cm sejajar dengan benang lusi dan benang pakan.
·   Ambil 10 helai lusi atau pakan masing-masing 5 helai dari kedua sisinya.
·   Ukur panjang masing-masing benang lusi dan pakan dengan tegangan benang tidak terlalu tegang atau kendor.
·   Hitung panjang rata-ratanya .

  1.                         Menentukan nomer benang

·   Potong contoh uji dengan ukuran (10 x 10) cm sejajar dengan benang lusi dan    benang pakan.
·   Ambil 10 helai lusi atau pakan masing-masing 5 helai dari kedua sisinya.
·   Ukur panjang benang lusi dengan tegangan benang tidak terlalu tegang atau kendor, kemudian jumlahkan.
·   Ukur panjang benang pakan dengan tegangan benang tidak terlalu tegang atau kendor, kemudian jumlahkan.
·   Timbang masing-masing 10 helai lusi dan 10 helai pakan.

  1.            Menentukan nomor sisir benang

                                 Tetal lusi dalam sisir = 100 - …..   X …… hl/”  = …. Hl/”
                                                                        100
                                 Nomor sisir = … hl/” x 2  = ……
                                                       cucukan
                      
  1.                           Menentukan kebutuhan benang

Kebutuhan lusi
 (tetal lusi x lebar kain (cm) x panjang kain)/NM)x(100/(100-ML)

Kebutuhan pakan
 (tetal pakan x lebar kain (cm) x panjang kain)/NM)x(100/(100-ML)

Kebutuhan kain
 (tetal lusi x lebar kain (cm) x panjang kain)/NM)x(100/(100-ML)x(100/(100-ML)

14 Alat – alat yang digunakan
1.    Lope
2.    Jarum
3.    Mistar dan 1 set segitiga
4.    Gunting
5.    Timbangan

6.    Kertas desain



Unknown

About Unknown -

merupakan seorang fabric technologist yang ada di indonesia

Subscribe to this Blog via Email :