Senin, 22 Februari 2016

Unknown

Serat Rayon Viskosa

Serat rayon viskosa merupakan jenis serat buatan yang bahan bakunya berasal dari  alam, yakni dari kayu dengan kadar selulosa tinggi. Selulosa merupakan unsur utama dalam serat rayon viskosa, sehingga sifat kimia serat rayon viskosa hampir sama dengan sifat kimia dari serat selulosa lainnya seperti kapas. Serat rayon viskosa berasal dari polimer selulosa dengan derajat polimerisasi minimal 1.000 yang diproses regenerasi menjadi polimer dengan derajat polimerisasi sekitar 350. Struktur kimia selulosa dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.




Sumber : Ghosh, Premamoy, Fiber Science and Technology, Tata Mcgraw – Hill Publishing Company Limited, New Delhi, 2004, di halaman 39.

Gambar 1 Struktur Bangun Rantai Molekul Selulosa

Molekul selulosa tersusun dari rantai molekul anhidroglukosa yang panjangnya bermacam-macam ukuran, dalam penyelidikan dengan sinar X dapat ditunjukan bahwa kedudukan rantai-rantai molekul ini mempunyai 2 bentuk. Pada tempat-tempat tertentu rantai-rantai molekul itu mempunyai susunan sejajar satu sama lain, sehingga di antara gugus-gugus hidroksil bekerja ikatan hidrogen yang membentuk kristal-kristal, yang disebut daerah kristalin. Kristalin-kristalin ini selanjutnya bergabung membentuk fibril-fibril yang akhirnya membentuk serat. 
Molekul selulosa tidak selalu tersusun sejajar terhadap sumbu serat, tetapi pada tempat-tempat lain terdapat rantai-rantai molekul selulosa yang susunannya tidak teratur dan tidak sejajar terhadap sumbu serat, bagian ini akan membentuk sisi dan memberikan struktur yang kurang kompak sehingga pada daerah ini molekul air akan mudah diserap.  Pada daerah ini disebut sebagai daerah amorf. Struktur amorf dan kristalin pada selulosa dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
 


 Sumber : Moncrief RW, Man Made Fibres, Newness-Butterworhts 1975, di halaman 75.
Gambar 2 Struktur Amorf  dan Kristalin Selulosa
Sifat-sifat Rayon Viskosa
1.    Sifat Kimia
Kerusakan kimia disebabkan oleh asam kuat, oksidator dan alkali pekat yang mengakibatkan hidroselulosa dan oksiselulosa.
-   Asam
Asam seperti H2SO4 dapat menyebabkan kerusakan serat selulosa karena terjadi reaksi hidrolisa pada jembatan glukosida sehingga terjadi pemutusan rantai molekul selulosa. Reaksi ini akan mengakibatkan pendeknya rantai molekul sehingga terjadi penurunan kekuatan tarik. Pengaruh asam pada konsentrasi dan suhu rendah tidak menimbulkan kerusakan asalkan segera dilakukan proses penetralan setelah pengerjaan selesai.
-   Alkali
Pengerjaan dengan alkali lemah pada suhu tinggi akan mengakibatkan pemutusan rantai molekul sehingga menurunkan kekuatan serat secara perlahan-lahan.
-   Oksidator
Reaksi oksiselulosa disebabkan adanya oksidasi oleh oksidator seperti NaOCl. Oksidasi dalam suasana asam tidak mengakibatkan pemutusan rantai, namun terjadi pembukaan rantai cincin glukosa sehingga penurunan kekuatan tarik tidak terlalu besar.
2.    Sifat Fisika
-   Kekuatan tarik
Serat rayon viskosa mempunyai kekuatan tarik kering 2,6 g/denier, sedangkan kekuatan tarik basahnya 1,4 g/denier. Kekuatan tarik serat rayon dapat diatur dengan cara pengaturan penarikan pada proses stretching. Penurunan kekuatan tarik disebabkan oleh penggunaan asam, alkali dan oksidator. 
-   Mulur
Mulur kering pada saat putus sekitar 15% dan mulur basahnya 25%. Mulur serat dipengaruhi oleh penarikan, Semakin tinggi penarikan serat maka mulurnya akan semakin rendah, oleh sebab itu setelah proses penarikan perlu dilakukan proses peregangan agar mulurnya tidak terlalu rendah.
-   Moisture Regain (MR)
MR serat rayon viskosa sebesar (11-14)%
-   Derajat putih
Serat rayon viskosa yang baik memiliki nilai derajat putih sebesar 70-75. Penurunan  derajat putih dapat disebabkan oleh adanya partikel pengotor pada serat, kadar belerang yang tinggi dan pemanasan yang terlalu tinggi.
-   Panas
Pemanasan diatas 175°C akan menyebabkan kerusakan karena serat menjadi berwarna kuning.
-   Morfologi
Bentuk penampang melintang serat rayon viskosa bergerigi sedangkan penampang membujurnya seperti silinder bergaris. Penampang serat rayon viskosa dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
Sumber :   Moncrieff.RW, Man Made Fibres, Newnes-Butterworth, 1975, di halaman 266.

Gambar 3 Penampang Melintang (a) dan Membujur (b) Serat Rayon Viskosa


Unknown

About Unknown -

merupakan seorang fabric technologist yang ada di indonesia

Subscribe to this Blog via Email :