Referensi Standar :
|
ISO 12947-4 :1998, MOD, SNI
7890:2013
|
1.
Ruang
Lingkup
Menentukan perubahan
kenampakan contoh uji yang meliputi berbagai jenis kain termasuk nirtenun dan
kain yang menunjukan ketahanan gosok yang rendah dalam pemakaian
2
Prinsip
Contoh uji berbentuk
lingkaran di gosok dengan beban tertentu menggunakan media penggosok (kain
standart) mengikuti gerakan yang membentuk gambar Lissajous. Pada alat penjepit
contoh uji dipasang media penggosok yang dapat berputar bebas pada porosnya
yang tegak lurus terhadap bidang contoh uji. Evaluasi ketahanan gosok kain
tekstil ditentukan berdasarkan penilaian perubahan kepenampakan.
Pengujian dilakukan
menggunakan penjepit contoh uji beserta batang dengan berat (198±2)g.
Perubahan permukaan
dari contoh uji yang di uji dinilai dan dibandingkan dengan contoh uji dari
kain yang sama yang tidak diuji dengan pilihan menggunakan dua metode berikut:
a)
Pengujian
tahan gosok berdasarkan jumlah gosokan yang disetujui dan di nilai apakah terjadi
perubahan permukaan
b)
Pengujian
tahan gosok berdasarkan perubahan permukaan yang disetujui dan penetapan
interval uji saat perubahan permukaan telah terjadi
3.
Ukuran
Contoh Uji Dan Bahan – Bahan Pembantu
§ Ukuran Contoh Uji
Diameter atau panjang dan lebar contoh uji sekurang-kurangnya harus berukuran
140mm
§ Ukuran Kain
Penggosok ukuran kain penggosok harus berukuran 38 ± 0.5mm
§ Ukuran kain Felt
contoh uji harus berukuran 140±0.5mm
§ Ukuran Pelapis karet
busa harus berukuran 38±0.5mm
§ Pengambilan spesimen
harus diambil tidak boleh kurang dari 100 mm dari sisi/pinggir kain dan harus
dari tempat yang berbeda-beda sehingga mengandung benang lusi dan pakan yang
berbeda
4. Keselamatan
dan Alat Pelindung Diri
4.1
Sarung Tangan
5.
Persiapan Dan Pemasangan Contoh
Uji
4.2
Persiapan
Cetak
atau potong contoh uji dari contoh laboratorium
Persiapkan
bahan bahan pembantu dari potongan potongan kain tenun, kain felt atau pelapis
kater busa dengan bentuk yang sama
4.3
Pemasangan
Contoh Uji
4.3.1
Gerakkan
lempeng penggerak penjepit contoh uji untuk memastikan dapat bergerak bebas
pada meja penggosok
4.3.2
Tempatkan
kain felt pada meja penggosok dan tempatkan contoh uji di atas kain felt
4.3.3
Tekan
kain felt dan contoh uji pada meja penggosok dengan beban pemberat ( 2.5±0.5)
kg dan diameter (120±10)mm
4.3.4
Kencangkan
cincin penjepit dan kunci kain felt dan contoh uji dengan kuat
4.4
Pemasangan
Kain penggosok
4.4.1
Tempatkan
sekrup penjepit contoh uji pada rangka alat uji
4.4.2
Pasang
kain penggosok pada sekrup penjepit contoh uji dengan bagian yang digosok
menghadap kebawah dengan hati hati dan tepat di tengah. Pasang pelapis karet
busa di atas karet penggosok
4.4.3
Sisipkan penjepit contoh uji pada sekrup
penjepit contoh uji, tempatkan pada penjepit contoh uji di atas sekrup dan
kencangkan
4.5
Persiapan
Mesin Penggosok
Setelah
pemasangan contoh uji dan bahan bahan pembantu, tempatkan lempeng penggerak
penjepit contoh uji pada posisinya dan tempatkan dengan tepat penjepit contoh
uji dan batang pada masing masing bidang kerjanya
6.
Prosedur
Pengujian
- Awali uji
tahan gosok setelah menentukan jumlah gosokan berdasarkan rangkaian uji
sesuai yang tertera di table 1, lanjutkan pengujian tanpa jeda hingga
jumlah gosokan yang ditentukan tercapai
- Bergantung
pada jumlah gosokan yang diharapkan untuk mencapai perubahan kenampakan
contoh uji yang telah ditentukan, gunakan interval uji (gosokan) yang
tertera pada table 1, lakukan penilaian kenampakan contoh uji pada setiap
interval
- Untuk menilai
kenampakan,lepaskan dengan hati hati penjepit contoh uji dengan penggosok
yang terpasang. Lepasakan contoh uji yang terpasang pada meja penggosok
di alat uji dan nilai perubahan permukaan. Apabila perubahan permukaan
yang di tentukan belum terjadi, pasang kembali contoh uji dan penjepit
contoh uji dan lanjutkan pengujian untuk interval uji berikutnya.
Pastikan contoh uji dan penjepit contoh uji dikembalikan pada bidang
kerja semula
- Hasil uji
yaitu jumlah gosokan pada saat kenampakan permukaan yang di tentukan
belum teramati, dicatat terpisah untuk setiap contoh uji. Interval waktu
dengan demikian ditetapkan ketika perubahan kenampakan permukaan
terjadi
- Apabila contoh
uji tidak memperlihatkan efek seperti yang ditentukan secara simultan,
lanjutkan uji gosok pada contoh uji tersebut hingga memperlihatkan efek
yang telah ditentukan.
- Dikarenakan
kenampakan permukaan dan kain yang berbeda dapat beragam, kondisi
pengamatan dan kenampakan permukaan yang akan dinilai harus telah
disetujui sebelum pengujian dimulai dan di catat pada laporan hasil uji.
Table
1 – interval uji untuk pengujian perubahan kenampakan permukaan
Rangkaian
Uji
|
Jumlah
gosokan yang diharapkan untuk mencapai hasil kenampakan permukaan
|
Interval
uji (gosokan)
|
A
|
<48
|
16
kemudian setiap 8
|
B
|
>48<200
|
48
kemudian setiap 16
|
C
|
>200
|
100 kemudian
setiap 50
|
7.
Laporan hasil uji
Laporan
hasil uji mencangkup
6.1
Kondisi
contoh uji dan data tekknis
6.2
keterangan
rinci dan rangkaian uji (lihat table 1) dari metode yang digunakan dan uraian
atau keterangan dari dasar penilaina ( misalnya, urutan skala yang di gunakan,
contoh standart)
6.3
Hasil
uji atau hasil penilaian:
6.3.1
Batas
kepercayaan dari nilai rata rata apabila digunakan
6.3.2
Perubahan
warna yang telah dinilai apabila digunakan
6.4
Penyimpangan
prosedur ( misalnya kesepakatan khusus terhadap kondisi pengujian atau
penilaian)