Rabu, 24 Februari 2016

Unknown

CARA UJI TAHAN GOSOK KAIN DENGAN METODE MARTINDLE-PENILAIAN PERUBAHAN PENAMPAKAN SNI 7890:2013




Referensi Standar :


ISO 12947-4 :1998, MOD, SNI 7890:2013






1.      Ruang Lingkup
Menentukan perubahan kenampakan contoh uji yang meliputi berbagai jenis kain termasuk nirtenun dan kain yang menunjukan ketahanan gosok yang rendah dalam pemakaian

2          Prinsip

Contoh uji berbentuk lingkaran di gosok dengan beban tertentu menggunakan media penggosok (kain standart) mengikuti gerakan yang membentuk gambar Lissajous. Pada alat penjepit contoh uji dipasang media penggosok yang dapat berputar bebas pada porosnya yang tegak lurus terhadap bidang contoh uji. Evaluasi ketahanan gosok kain tekstil ditentukan berdasarkan penilaian perubahan kepenampakan.
Pengujian dilakukan menggunakan penjepit contoh uji beserta batang dengan berat (198±2)g.
Perubahan permukaan dari contoh uji yang di uji dinilai dan dibandingkan dengan contoh uji dari kain yang sama yang tidak diuji dengan pilihan menggunakan dua metode berikut:
a)    Pengujian tahan gosok berdasarkan jumlah gosokan yang disetujui dan di nilai apakah terjadi perubahan permukaan
b)    Pengujian tahan gosok berdasarkan perubahan permukaan yang disetujui dan penetapan interval uji saat perubahan permukaan telah terjadi

3.            Ukuran Contoh Uji Dan Bahan – Bahan Pembantu


§  Ukuran Contoh Uji Diameter atau panjang dan lebar contoh uji sekurang-kurangnya harus berukuran 140mm
§  Ukuran Kain Penggosok ukuran kain penggosok harus berukuran 38 ± 0.5mm
§  Ukuran kain Felt contoh uji harus berukuran 140±0.5mm
§  Ukuran Pelapis karet busa harus berukuran 38±0.5mm
§  Pengambilan spesimen harus diambil tidak boleh kurang dari 100 mm dari sisi/pinggir kain dan harus dari tempat yang berbeda-beda sehingga mengandung benang lusi dan pakan yang berbeda

4.        Keselamatan dan Alat Pelindung Diri
4.1          Sarung Tangan

5.            Persiapan Dan Pemasangan Contoh Uji


4.2          Persiapan
Cetak atau potong contoh uji dari contoh laboratorium
Persiapkan bahan bahan pembantu dari potongan potongan kain tenun, kain felt atau pelapis kater busa dengan bentuk yang sama
4.3          Pemasangan Contoh Uji
4.3.1       Gerakkan lempeng penggerak penjepit contoh uji untuk memastikan dapat bergerak bebas pada meja penggosok
4.3.2       Tempatkan kain felt pada meja penggosok dan tempatkan contoh uji di atas kain felt
4.3.3       Tekan kain felt dan contoh uji pada meja penggosok dengan beban pemberat ( 2.5±0.5) kg dan diameter (120±10)mm
4.3.4       Kencangkan cincin penjepit dan kunci kain felt dan contoh uji dengan kuat

4.4          Pemasangan Kain penggosok
4.4.1       Tempatkan sekrup penjepit contoh uji pada rangka alat uji
4.4.2       Pasang kain penggosok pada sekrup penjepit contoh uji dengan bagian yang digosok menghadap kebawah dengan hati hati dan tepat di tengah. Pasang pelapis karet busa di atas karet penggosok
4.4.3        Sisipkan penjepit contoh uji pada sekrup penjepit contoh uji, tempatkan pada penjepit contoh uji di atas sekrup dan kencangkan

4.5          Persiapan Mesin Penggosok
Setelah pemasangan contoh uji dan bahan bahan pembantu, tempatkan lempeng penggerak penjepit contoh uji pada posisinya dan tempatkan dengan tepat penjepit contoh uji dan batang pada masing masing bidang kerjanya


6.            Prosedur Pengujian
    1. Awali uji tahan gosok setelah menentukan jumlah gosokan berdasarkan rangkaian uji sesuai yang tertera di table 1, lanjutkan pengujian tanpa jeda hingga jumlah gosokan yang ditentukan tercapai
    2. Bergantung pada jumlah gosokan yang diharapkan untuk mencapai perubahan kenampakan contoh uji yang telah ditentukan, gunakan interval uji (gosokan) yang tertera pada table 1, lakukan penilaian kenampakan contoh uji pada setiap interval
    3. Untuk menilai kenampakan,lepaskan dengan hati hati penjepit contoh uji dengan penggosok yang terpasang. Lepasakan contoh uji yang terpasang pada meja penggosok di alat uji dan nilai perubahan permukaan. Apabila perubahan permukaan yang di tentukan belum terjadi, pasang kembali contoh uji dan penjepit contoh uji dan lanjutkan pengujian untuk interval uji berikutnya. Pastikan contoh uji dan penjepit contoh uji dikembalikan pada bidang kerja semula
    4. Hasil uji yaitu jumlah gosokan pada saat kenampakan permukaan yang di tentukan belum teramati, dicatat terpisah untuk setiap contoh uji. Interval waktu dengan demikian ditetapkan ketika perubahan kenampakan permukaan terjadi 
    5. Apabila contoh uji tidak memperlihatkan efek seperti yang ditentukan secara simultan, lanjutkan uji gosok pada contoh uji tersebut hingga memperlihatkan efek yang telah ditentukan.
    6. Dikarenakan kenampakan permukaan dan kain yang berbeda dapat beragam, kondisi pengamatan dan kenampakan permukaan yang akan dinilai harus telah disetujui sebelum pengujian dimulai dan di catat pada laporan hasil uji.

Table 1 – interval uji untuk pengujian perubahan kenampakan permukaan

Rangkaian Uji
Jumlah gosokan yang diharapkan untuk mencapai hasil kenampakan permukaan
Interval uji (gosokan)
A
<48
16 kemudian setiap 8
B
>48<200
48 kemudian setiap 16
C
>200
100 kemudian setiap 50

7.            Laporan hasil uji
Laporan hasil uji mencangkup
6.1                  Kondisi contoh uji dan data tekknis
6.2          keterangan rinci dan rangkaian uji (lihat table 1) dari metode yang digunakan dan uraian atau keterangan dari dasar penilaina ( misalnya, urutan skala yang di gunakan, contoh standart)
6.3                  Hasil uji atau hasil penilaian:
6.3.1                 Batas kepercayaan dari nilai rata rata apabila digunakan
6.3.2         Perubahan warna yang telah dinilai apabila digunakan
6.4          Penyimpangan prosedur ( misalnya kesepakatan khusus terhadap kondisi pengujian atau penilaian)

Unknown

About Unknown -

merupakan seorang fabric technologist yang ada di indonesia

Subscribe to this Blog via Email :